Ceritanya berawal ketika gue baru beberapa bulan menjadi karyawan di salah satu perusahaan swasta.
Gue yang biasanya selalu on time masuk kerja, entah itu masuk pagi, siang ataupun malam. Tapi pada saat itu gue sendiri dibuat dilema oleh 2 pilihan yang mungkin menurut lo semua sepele, tapi penting bagi gue karna menjadikan gue lebih santai dalam menjalani hal apapun sekarang.
Jadi, kisahnya waktu gue abis masuk malam karna "rotasi shift" yang mengakibatkan gue harus bekerja di saat orang - orang lagi pada merem (tidur).
Sedangkan besok harinya adalah jadwal gue masuk siang dan harus udah di tempat kerja sebelum jam setengah 2.
Sekitar jam 4 pagi gue baru sampai rumah setelah berkutat 8 jam lebih lamanya gue tugas malam.
Tanpa banyak dandan, gue pun langsung mencoba tidur, karna keesokan harinya jadwal kerja gue siang.
Saking pules nya gue tidur, tanpa terasa gue baru bangun jam 1 siang, sedangkan absen telat gue itu jam setengah 2, bisa dibayangkan betapa paniknya gue pada saat itu. Karna memang gue sama sekali belum pernah telat sekalipun, .."maklum baru - baru awal kerja.." masih takut atasan :D
Nyokap gue yang melihat gue "grasak - grusuk" bangun tidur gitu merasa risih (mungkin).
Setelah selesai mandi, nyokap menyuruh gue untuk makan dulu, tapi mata gue tertuju ke arah jarum jam yang menunjukan angka 13.20. Sontak gue pun menolak tawaran nyokap untuk makan dan secara terburu - buru berjalan ke arah pintu keluar sampai seketika ucapan nyokap yang membuat gue berhenti dan berbalik arah ke dapur untuk makan.
Ucapannya simpel tapi membangun pemikiran bagi orang - orang yang bisa tangkap isi pesan didalamnya.
Ucapannya seperti ini: " santai aja, mentri aja banyak yang telat...."
Sepele kan ya?? tapi isinya mengandung banyak pesan, contohnya:
- Ga usah terlalu rajin on time kalo emang ga ada manfaatnya,
- Jangan panik kalo bertemu masalah atau hal yang bisa buat lo panik,
- Sekali - kali telat juga ga akan buat lo di PHK kan??
so, pesan gue.."telat lah jika itu harus.."
hehehe...:D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar